Wednesday, April 24, 2013

Air Bersih



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Air adalah zat yang penting bagi semua makhluk hidup dimuka bumi ini. Maka dari itu manusia sebagai makhluk hidup sangat membutuhkan air yang bersih/baku dalam kehidupannya. Air bagi manusia bukan hanya untuk dikomsumsi (minum), melainkan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci tubuh manusia/mandi, pakaian, lantai, kendaraan, makanan dan hewan. Itu semua sangat membutuhkan air yang bersih/baku. Sebagaimana diketahui air baku yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari haruslah mencapai standar air yang baik bagi kesehatan masyarakat luas. Ciri-ciri air yang baku tidaklah berbau, tidak berwarna melainkan jernih, dan tidak berasa.
Namun diberbagai wilayah banyak suatu daerah yang memiliki air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mencukupi standar air yang bersih/baku. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Faktor yang paling sering ditemui adalah banyaknya pembuangan sampah bukan pada tempatnya. Banyak masyarakat yang membuang sampah limbah rumah tangga mereka bahkan limbah industri dari pabrik-pabrik  ke sungai-sungai yang menjadi sumber mata air yang sering digunakan. Hal itu dapat membuat air yang semula layak untuk digunakan menjadi tidak layak. Selain faktor pembuangan sampah sembarangan, juga ada faktor bencana alam yang sering terjadi, contohnya banjir. Banjir juga dapat membuat air menjadi keruh dan tidak jernih lagi sehingga air tidak mencapai standar air bersih/baku. Cara untuk mengatasi masalah ini sangat banyak juga. Namun hal yang paling gampang dilakukan masyarakat dari semua golongan adalah dengan menggunakan penjernihan air.  banyak cara untuk menjernihkan air, sebagian besar sangatlah sulit. Namun ada beberapa cara untuk menjernihkan air dengan menggunakan cara-cara yang sederhana. Selain caranya yang sederhana, bahan dan alatnya pun mudah didapat. Sehingga masyarakat di daerah pedesaan maupun diperkotaan dapat menggunakan air yang bersih/baku lagi dalam kehidupan sehari-hari. 
Cara sederhana dan mudah yang dimaksud tentunya tergantung dari ketersediaan bahan penjernih pada seseorang atau pada suatu daerah. Cara sederhana dan mudah di sini adalah cara yang pernah diteliti dan dipublikasikan atau berdasarkan pengalaman nara sumber kami. Cara sederhana itu adalah penjernihan air dengan bahan sekam padi, cara penjernihan dengan biji kelor, dan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut adalah cara penjernihan dan penurunan salinitas (kadar garam) dengan bahan batu bara.
B.        Rumusan Masalah
Dengan melihat uraian diatas maka hal yang menjadi permasalahan yaitu:         Bagaimanakah cara-cara sederhana untuk menjernihkan air?
C.        Tujuan
Tujuan tulisan ini adalah  untuk mengetahui cara-cara sederhana untuk menjernihkan air
D.        Manfaat
Tulisan ini diharapkan menghasilkan manfaat antara lain :
1. bagi masyarakat : masyarakat dapat menjernihkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
2. bagi siswa           : siswa dapat menginformasikan kepada keluarga tentang cara sederhana menjernihkan air dan menyikapi pengolahan pembuangan air.



BAB II
AIR BERSIH UNTUK HIDUP BERSIH

Air bersih akan tergantung pada lingkungan dan sanitasi yang menyertainya. Sanitasi merupakan perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih (http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi). Sanitasi  merupakan segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan (permenkes nomor 962 tahun 1992), perilaku ini tentunya dimaksudkan untuk mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Untuk hidup bersih dibutuhkan air yang bersih dan memenuhi standar kesehatan. Persyaratan tentang air minum yaitu; tidak berwarna/jernih, tidak berbau, tidak berasa. Untuk mengatasi keadaan ini penjernihan air merupakan salah satu jalan keluar. Tekhnik penjernihan air sudah tidak asing lagi, pada pelajaran IPA SMP sudah diperoleh tekhnik sederhana dengan menggunakan media botol air mineral dan media lainnya. Beberapa tekhnik adalah saringan katun, saringan kapas, saringan pasir, saringan tanah liat, saringan arang dan lai-lain (http:www.aimyaya/com/id). Beberapa cara sederhana yang sempat diuraikan di sini untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan hidup bersih sebagai berikut:
A.        Penjernihan air dengan menggunakan sekam padi
Penjernihan air dengan menggunakan sekam padi sangatlah mudah. Karena alat dan bahannya gampang didapat. Sekam padi dijadikan bahan utama dikarenakan banyak terdapat dipedesaan sehingga bukan hanya orang diperkotaan saja yang dapat menikmati air bersih melainkan di daerha pedesaan juga. Cara-cara untuk membuat penjernihan ini  Yaitu, arang sekam padi ,kayu bakar, sampah-sampah atau tanah, pipa, karikil, kawat ram, lumpur,dan drum yang berdiameter 40 cm dan tinggi 72 cm. Cara pembuatannya pertama, dasar drum dibuat lubang-lubang kecil (diameter 22 mm) dan 4 lubang dengan diameter 3,5 mm. pada dinding drum diberi 6 lubang berdiameter 3,5 mm. Jarak antara masing-masing lubang 10 cm. Bagian kiri dan kanan drum dipasangi pipa yang panjangnya 15 cm pada bagian dasar dari drum diberi kawat rang. Kedua, membuat alat penjernihan air yang terdiri dari dua bagian, yaitu alat pengendapan yang terbuat dari drum dan alat penyaringan yang dibuat dari gentong. Pada dasar gentong diberi kerikil dan arang sekam pada padi setebal 10-20 cm diatasnya dan di atas arang sekam padi diberi ijuk.
Sedang cara menggunakannya, pada proses penyaringan air. pertama lakukan pengendapan, lalu penyaringan dengan arang sekam kira-kira 10 cm tebalnya. Proses penyaringan ini berlangsung selama 6 jam/hari. B. melalui penjernihan ini terdapat keuntungan dan kerugiaan. Keuntungan yaitu air sekam padi dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan masyarakat, sedangkan kerugiaanya yaitu terletak pada pembakaran yang tidak sempurna (kekurangan oksigen) hal ini mengakibatkan arang sekam padi dan abu akan tercampur.

B.        Penjernihan menggunakan biji kelor
Penjernihan air dengan menggunakan biji kelor ini dapat dikatakan penjernihan air dengan bahan kimia. Karena tumbukan halus biji kelor dapat menyebabkan terjadinya gumpalan pada kotoran yang terkandung dalam air.
Cara pembuatannya, yaitu:
1.      Kupas biji kelor dan bersihkan kulitnya
2.      Biji yang sudah bersih dibungkus dengan kain, kemudian ditumbuk sampai halus betul. Penumbukan yang kurang halus dapat menyebabkan kurang sempurnya proses penggumpalan
3.      Campur tumbukan biji kelor dengan air keruh dengan perbandingan 1 biji : 1 lt air keruh
4.      Campur tumbukan biji kelor dengan sedikit air sampai berbentuk pasta. Masukkan pasta biji kelor ke dalam air kemudian diaduk.
5.      Aduklah secara cepat  30 detik. Dengan kecepatan  55-60 putaran/menit
6.      Kemudian aduk lagi secara berlahan dan beraturan selama 5 menit 
7.      Biji kelor yang telah dicampur diendapkan  selama 1-2 jam setelah itu dipisahkan
8.      Setelah pemisahan air yang tadinya keruh menjadi jernih
Penjernihan ini sangatlah baik namun yang disayangkan penjernihan ini memerlukan bahan pokok biji kelor yang tidak terdapat disemua tempat keuntungan dari penjernihan ini adalah kualitas air lebih baik, caranya sangat mudah, dan tidak berbahaya bagi kesehatan sedangkan kerugiannya yaitu kelor tidak terdapat disemua tempat, penjernihan ini hanya untuk skala yang kecil, dan air  hasil penjernihan ini harus segera digunakan dan tidak dapat disimpan untuk hari berikutnya.
C.        Penjernihan dengan menambahkan Batu bara
Jenis penjernihan ini mungkin masih belum dikenal secara umum, karena sebagaimana yang diungkapkan oleh sumber informasi yaitu bapak Tarmono yang bertempat tinggal di BTN UKIP Makassar dan dipaparkan kembali oleh bapak Abdul Majid (guru SMPN 1 Barru) bahwa mengatasi kondisi yang tidak higienis di lingkungannya bapak Tarmono melakukan penyaringan air pada sumurnya dengan cara yang biasa yaitu memakai kerikil, arang, pasir kasar, dan ijuk. Tetapi kondisi ini tidak mengatasi secara penuh karena air sumurnya masih berasa yaitu rasa asin diatas kemampuan manusia untuk berkumur. Mungkin dengan prinsip coba-coba atau ada sumber informasinya beliau memakai batu bara diatas ijuk kemudian menutupinya dengan ijuk kembali seukuran diameter sumurnya. Penggunaan batu bara sebagai bagian dari penyaring karena bahan ini bersifat karbon aktif. Karbon aktif dipakai dalam proses pemurnian udara, gas dan larutan atau cairan (http://www.kaskus.us/showthread). Dan hasil dari tekhnik ini selain jernih rasa asinnya (salinitas air) turun drastis, sehingga sudah dapat dipakai untuk berkumur-kumur.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Beberapa cara untuk menjernihkan air untuk keperluan hidup bersih misalnya; tekhnik saringan katun, saringan kapas, saringan pasir, saringan tanah liat, saringan arang, penyaringan air dengan menggunakan biji kelor, sekam padi dan batu bara,
2.   Penyaringan air sederhana dengan menambahkan batu bara memungkinkan menurunkan kadar garam air.

B. Saran – Saran

1. Untuk hidup bersih, masyarakat pada umunya dan para siswa khususnya memerlukan pengetahuan tentang berbagai cara penjernihan air karena kondisi lingkungan pada setiap masyarakat dan para siswa berbeda-beda.
2. Tekhnik atau cara penyaringan air dengan menambahkan batu bara dengan maksud memanfaatkan sifat batu bara sebagai karbon aktif untuk menurunkan kadar garam air membutuhkan penelitian lebih lanjut.




RUJUKAN

Ensiklopedia bebas.2011.Sasnitasi.http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi (akses tgl 25/4/2011)
______ 1992.permenkes nomor 962 tahun 1992  tentang cara produksi kosmetika yang baik.
______.Penjernihan Air menggunakan Arang Sekam Padi.http://warintek.bantulkab.go.id (akses tgl 25/4/2011)
Ajiraga.2011. Karbon Aktif, Sederhana Tapi Banyak Manfaat.http://www.kaskus.us/showthread. (akses tgl 26/4/2011)
Abdul Majid.2011.Catatan Pengolahan Air Berbau dengan Menggunakan Batu Bara.Tidak diterbitkan.

No comments :

Post a Comment

Tabe' dibutuhkan Komentar yang konstruktif ......;;...