1. ABSTRAK
Abstrak merupakan iktisar penelitian yang secara jelas dan lengkap menguraikan keseluruhan tulisan. Nama penulis tanpa gelar dan tahun dilanjutkan dengan judul tulisan. Misalnya;
Abdul Zakaria.2008. Model Pembelajaran Team Assisted Individualy (TAI) Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Biologi Pada Kelas VIII.4 di SMP Negeri 1 Barru Kabupaten Barru.
Abstrak biasanya terdiri dari bebrapa alinea; alinea pertama berisi latar belakang permasalahan dan tujuan. Alinea kedua berisi metode penelitian yang membahas tentang prosedur dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dan atau informasi yang didapatkan dari tempat penelitian. Alinea ketiga adalah hasil penelitian termasuk pembahasannya. Penulisan abstrak menggunakan spasi tunggal dan halaman abstrak di letakkan sebelum daftar isi pada laporan hasil penelitian.
2. BAGIAN UTAMA/INTI
a. Pendahuluan
1. Latar belakang masalah, pada latar belakang ini digambarkan mengenai:
a) Pentingnya penelitian itu dilakukan,
b) Kekuatan hukum (peraturan),
c) Kekuatan ilmiah (teori, hasil penelitian sbeblumnya, jurnal/makalah), data (depdiknas, BPS, Deptan, dan lain-lain)
d) Hindari penulisan definisi di ruang ini (ditahan dulu untuk ruang kajian teori)
e) Fenomena lapangan (gejala); kondisi fisik lingkungan, kondisi social ekonomi
Pada aspek a), b), c), d), e) selalu dimunculkan variable/focus penelitian agar pada perumusan masalah muncul variable/focus tidak terasa jump.
Gaya berpikir dalam menguraikan latar belakang masalah secara divergen dari hal-hal umum ke khusus secara piramida terbalik sebagai berikut;
2. Rumusan masalah yang menguraikan secara jelas, lugas, dan terpokus mengenai masalah yang diteliti/ditulis. Masalah penelitian dapat diperoleh:
a) Memperhatikan kesenjangan antara ‘harapan’ dengan ‘kenyataan’ yang terjadi,
b) Peneliti ingin menemukan sesuatu dengan 1) uji coba laboratorium, 2) uji coba lapangan,
c) Peneliti ingin memperoleh informasi.
Sumber-sumber inspirasi untuk meramu rumusan masalah;
a) Membaca buku teks, laporan penelitian, makalah ilmiah, jurnal ilmiah, dan lain-lain,
b) Forum ilmiah; symposium, seminar, pelatihan, diskusi ilmiah,
c) Pengamatan langsung; di laboratorium, di lapangan.
d) Dan lainnya; menyimak tayangan TV, siaran radio, diskusi informal.
3. Tujuan penelitian, tujuan penelitian harus relevan dengan masalah yang ditulis/diteliti.
4. Kegunaan penelitian, kegunaan penelitian ini sering mengecoh para penulis/peneliti pemula karena beberapa strukutur penulisan karya tulis menampilkannya sebagai manfaat penelitian sehingga susah membedakan ruangan ‘tujuan penelitian’ dengan ruangan manfaat penelitian’. Kegunaan penelitian yang biasa dikenal dengan manfaat penelitian menjelaskan manfaat temuan secara teoritis/praktis untuk siapa…yaa sesuai ruang lingkup dan kepentingan penelitian. Misalnya, seorang guru meneliti tentunya ruang lingkupnya adalah materi, siswa, rekan-rekannya, kepala sekolah, kepala dinas setempat. Manfaat penelitian diuraikan manfaat untuk masing-masing ruang lingkup tersebut.
5. Keterbatasan penelitian, ruangan ini memerlukan keterbukaan dari peneliti/ penulis mengungkap aspek-aspek keterbatasannya misalnya keterbatasan cakupan yang diteliti, keterbatasan waktu, metode yang dipilih dan lain-lain.
b. Kajian teori/Kajian pustaka/tinjauan pustaka
Peneliti/penulis membuat sintesis-sintesis sendiri dari teori-teori yang erat kaitannya dengan kata-kata kunci masalah penelitian atau kata-kata kunci pertanyaan penelitian (beberapa penulia member batasan yang berbeda antara masalah penelitian dengan pertanyaan penelitian). Kutipan-kutipan ini penting agar konsep penulis mendapatkan legitimasi antar kata kunci, terutama variable atau focus penelitian.
Pada latar belakang erat kaitannya dengan kutipan-kutipan sebagai dasar legalitas untuk itu perlu diperhatikan bagaimana hubungan antara fenomena yang akan ditulis, kutipan tulisan para penulis lain terdahulu dengan tulisan yang akan dibuat oleh peneliti dapat dipertimbangkan dasar berikut;
Latar belakang………………*)
……………………………………………………. Pengertian
……………………………………………………. Kutipan
……………………………………………………. Kutipan
Olah piker peneliti/penulis untuk mengiring ke variable/focus penelitian
……………………………………………………. Pengertian
……………………………………………………. Kutipan
……………………………………………………. Kutipan
Olah pikir peneliti/penulis untuk mengiring ke variable/focus penelitian
Secara garis besar, ada dua jenis kutipan, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Berikut dikemukakan secara ringkas cara menuliskan kedua jenis kutipan tersebut.
1. Penulisan kutipan langsung.
Kutipan langsung kurang dari 40 kata atau tidak lebih dari tiga baris, ditulis sebagai bagian terpadu dalam teks dengan diberi tanda kutip (“....”) dan nomor halaman dari sumber kutipan harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks (lihat contoh pertama di bawah), atau ditulis menjadi satu dengan tahun publikasi dan nomor halaman yang ditulis dalam kurung (seperti contoh kedua). Perhatikan contoh berikut:
a. Soebronto (l990) menyimpulkan ”ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (h. 123).
b. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990, h. 123).
Kutipan yang berisi lebih dari 40 kata atau lebih tiga baris ditulis secara terpisah dari teks, tanpa tanda kutip, dan diketik lima ketukan dari garis tepi kiri dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis dan diketik di bagian akhir kutipan dengan diapit tanda kurung.
2. Penulisan kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dalam bahasa penulis sendiri, tanpa mengubah makna sumber acuan. Kutipan seperti ini ditulis terpadu dengan teks dan tidak perlu diberi tanda kutip. Nama pengarang dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Nomor halaman tidak perlu disebutkan. Contoh:
a. Hasil penelitian Soebronto (1990) menunjukkan bahwa kemajuan belajar siswa di sekolah turut dipengauhi oleh faktor sosial ekonomi keluarganya.
b. Hasil penelitian menunjukkan, faktor sosial ekonomi memiliki hubungan yang erat dengan kemajuan belajar yang dicapai siswa (Soebronto, 1990).
Disimpulkan bahwa kutipan langsung, segalanya dipindahkan, sedikit rapat, berhalaman, bahasa asli dari penulis yang dikutip. Kuitipan tidak langsung, intisarinya saja yang ditulis artinya ada perpaduan dengan olah konsep dengan penulis.
Berasal dari kejian-kajian ini penulis/peneliti akan menyusun kerangka pikir sebagai alur pikirannya, apa, siapa mengapa, di mana, dan seterusnya antar variable/focus dianggap sebagai suatu masalah/pertanyaan masalah. Tulisan di atas (…..*)) dapat menjadi patokan hubungan antara berbagai teori/defenisi, kutipan-kutipan, dan olah pikir penulis/peneliti. Untuk itu, produk akhir tiap alinea selalu muncul konsep penulis/peneliti sebagai produk yang terlegitimasi dari kutipan-kutipan dari penulis/penenliti terdahulu yang dirujuk.
c. Hipotesis penelitian (jika diperlukan); hipo= bawah, tesa≈tesis pernyataan sehingga hipotesa adalah pernyataan yang lemah (belum terbukti, sehingga mau dibuktikan supaya pernyataan ini menjadi kuat). Hipotesa sebagai pernyataan berdasar dari berbagai pernyataan yang dikutip pada kajian pustaka dan dihubungkan dengan fenomena yang ada di lapangan (yang melatar belakangi penelitian) sehingga je;as tergambar adanya gap antara “harapan” teori secara dengan “kenyataan” yang terjadi (dassein dengan dassolen). Atau hipotesa juga dapat berupa pernyataan yang dapat terjadi dengan adanya suatu perlakuan (belum terjadi) dan pernyataan ini didukung secara teori.
Tidak semua penelitian mempunyai hipotesis sehingga penelitian ini memerlukan pertanyaan penelitian yang jelas dan lugas berdasarkan kajian teori sebagai pengarah penelitian. Bagi peneliti eksploratif yang tidak ada rumusan hipotesis, dikemukakan “daftar Belanja” yakni daftar jenis data yang dikumpulkan.
d. Metode penelitian; pada bab ini peneliti menggambarkan proses yang dikerjakan sehingga data temuan terkumpul demikian pula cara menganalisis dan menafsirkannya. Tiap disiplin ilmu memiliki cara tetapi secara umum garis besarnya sebagai berikut:
Jenis desain penelitian,
Definisi operasional, artinya setiap variableyang akan diukur/diamati atau kata kunci didefinisikan secara jelas.
Sampel harus dijelaskan mulai dari cara menarikan, batasan generalisasinya. Pada penelitian tertentu digunakan istilah sasaran dan responden untuk menggambarkan data yang akan ditelusuri dan dari mana data tersebut diperoleh.
Instrument dan teknik pengumpulan data, semua alat ukur yang digunakan dan cara pengumpulan data, validasi dan reabilitasinya. Alat yang digunakan dapat berupa dokumentasi dan alat-alat pengumpul data disertakan pada laporan penelitian walaupun diletakkan sebagai halaman lampiran.
e. Hasil penelitian dan pembahasan
1) Penulisan hasil penelitian
Sebelum menulis hasil penelitian dipaparkan hendaknya ditampilkan dulu profil lembaga, wilayah tempat pengambilan data. Hal ini dapat dimengerti berhubung karena data diperoleh mempunyai karakteristik tersendiri. Misalnya meneliti tentang kinerja guru di suatu sekolah, maka profil sekolah itu yang dipaparkan pertama pada hasil penelitian. Selanjutnya penulis/peneliti memaparkan tentang focus masalah yang diteliti dan indicator-indikatornya. Data dari indicator-indikator inilah yang selanjutnya merupakan “nadi” penelitian sebab setelah diungkap datanya akan dilanjutkan dengan pembahasan yang merupakan trade mark penelitian tersebut.
Penulisan hasil penelitian pada dasarnya menggambarkan hasil penelitian berupa data “secara apa adanya”. Hasil penelitian dapat disertai table, grafik, foto, atau bentuk lain digunakan untuk menyajikan data lebih jelas dan lebih ringkas daripada kata-kata. Table, grafik, foto, atau bentuk lain yang disusun dengan baik ini dapat memberikan gambaran data secara jelas, lugas dan lebih dimengerti tetapi ringkas mengenai data.
Data mentah yang membangun grafik, table dapat dilampirkan karena data itu hanya sebagai penguat yang melegalisir hasil penelitian di lain sisi yang akan dibahas adalah grafik, atau table tersebut dan bukan data-data mentah yang membangun grafik, table tersebut.
Hal berbeda pada data yang diperoleh dengan teknik wawancara, data berupa hasil wawancara ditulis pada tubuh tulisan. Isi wawancara berupa data pernyataan dari responden merupakan inti pembicaraan yang akan dibahas merupakan alasan utama pentingnya isi wawancara ditampilkan pada tubuh tulisan.
2) Pembahasan hasil penelitian
Pembahasan merupakan analisis dan penafsiran peneliti terhadap ‘temuan’ dengan mengacu pada teori yang relevan yang disajikan pada kajian pustaka. Setelah memaparkan data temuan pada hasil penelitian, peneliti harus melakukan penafsiran dan pemaknaan terhadap semua data hasil penelitian yang diperoleh tersebut. Pada bagian ini, hipotesis penelitian (jika ada) diuji dan ditafsirkan maknanya secara konseptual. Dalam membahas hasil penelitian, peneliti tidak hanya menjawab permasalahan yang diajukan tetapi juga harus memberikan penafsiran yang menjelaskan “apa dan bagaimana” hasil-hasil penelitian itu terjadi. Pembahasan berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistic. Dengan demikian ada benarnya jika diklaim bahwa pembahasan hasil penelitian merupakan “nadinya” dari sebuah penelitian.
Setelah hasil penelitian itu ditafsirkan dalam hubungannya dengan hipotesis (atau pertanyaan) penelitian. Selanjutnya dibicarakan pula implikasi dan penerapan hasil penyelidikan itu. Penafsiran, implikasi dan penerapan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penafsiran hasil penelitian; barangkali bagian ini adalah bagian laporan yang paling sulit, tetapi juga paling berharga. Penafsiran peneliti terhadap hasil penelitian itu akan menghubungkan hasil-hasil tersebut dengan teori dan penelitian lain di bidang itu serta dengan prosedur penelitiannya.
Implikasi hasil penelitian; di bagian ini hendaknya dibicarakan sumbangan hasil penyelidikan itu bagi pengetahuan yang lebih luas di bidang itu. Di sini peneliti menerangkan bagaimana hasil-hasil tersebut mungkin akan dapat mengubah teori yang bersangkutan dan menunjukkan perlunya diadakan penelitian selanjutnya.
Penerapan. Suatu pernyataan mengenai penerapan hasil penelitian tersebut akan membantu pembaca laporan mengetahui sejauh mana hasil-hasil tersebut dapat diterapkan di dalam praktek.
Untuk lebih memperjelas tentang topik ini, berikut ditampilkan contoh Penulisan Hasil Penelitian dan Pembahasan mengenai “Analisi Manajemen kepala sekolah pada SMP Negeri ….(case study):
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Profil sekolah
B. Masalah penelitian
1. Aspek perencanaan (misalnya diadakan wawancara) hasil wawancara dimasukkan didalam body tulisan)
Hasil wawancara guru A sebagai berikut:
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
Hasil wawancara guru B sebagai berikut:
…………………………………………………………….
……………………………………………………………
……………………………………………………………
C. Pelaksanaan
D. Monitoring
E. Evaluasi
F. Pembahasan
1. Perencanaan kepsek
Dalam penelitian ini perencanaan kepsek ditemukan ternyata kepala sekolah melakukan perencanaan dengan baik. Namun beberapa aspek yang perlu ditingkatkan. Hasil penelitian ini dari kondisi lapanganà kepala sekolah selalu melakukan pengarahan-pengarahan, tempat audiens refresentatif, ada snack)à justifikasi dengan teori: “temuan ini didukung oleh teori A yang menyatakan bahwa “………………………..” dan teori B yang menyatakan bahwa “ perencanaan membutuhkan audiens”
2. Pelaksanaan Manajemen
· Dalam penelitian ini Pelaksanaan Manajemen kepsek ditemukan ternyata; kepala sekolah melakukan Pelaksanaan Manajemen kurang maksimal. Namun beberapa aspek sudah memenuhi sesuai dengan perencanaan. Faktanya adalah ………..à justifikasi ini sesuai dengan teori si A, dan didukung oleh teori si B.
3. Monitoring Pelaksanaan Manajemen kepala sekolah ….dan seterusnya…
f. Simpulan dan saran, kesimpulan biasanya jawaban dari rumusan masalah, pernyataan yang berhubungan dengan status pernyataan hasil penelitian. Status pernyataan penelitian sudah terdeteksi apakah pernyataan lemah tadi gugur (karena lemah) atau sebaliknya menjadi kuat. Kesimpulan terbentuk dari hasil pembahasan.
Saran merupakan rekomenadsi seorang peneliti berdasarkan hasil temuannya, dari hasil temuannya ini maka konsep dapat dituangkan kepada pihak terkait langsung. Jika buka pada pihak terkait langsung maka saran itu tidak dapat respon. Pastikan sarannya sebatas konsep, jangan berupa program.
3. Bagian akhir
a. Daftar pustaka
untuk menulis daftar pustaka dapat dilihat pada bagian lain tulisan yang berjudul METODE PRAKTIS PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
b. Lampiran
lampiran berisi segala instrument, dokumen, bukti-bukti yang melegalisir penelitian, data mentah, hasi pengolahan data, rumus-rumus yang digunakan, tabel nilai F, nilai T dan lain sebagainya. Setiap lampiran diberi nomor urut dengan m,enggunakan angka arab yang diikuti titik dan nama lampiran. Hal ini penting untuk menyusunan daftar lampiran (kalau ada).
Rujukan
- Ardi Muhammad.2009.Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Disajikan pada Kuliah rutin Mahasiswa Pascasarjana Kekhususan Manajemen Pendidikan Kelas A1.Makassar:PPs UNM
- Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.2009.Padoman Penulisan Tesis dan Disertasi.Makassar.UNM
- Zakaria.2009."Metode Praktis Penulisan Karya Ilmiah".Online.(http.zakaria71.blogspot.com.doc).Diakses 3 Juni 2010.
No comments :
Post a Comment
Tabe' dibutuhkan Komentar yang konstruktif ......;;...